Rumus-Rumus Excel Yang Sering Di Gunakan



 Cara Menggunakan Function di Excel?

Ada tiga komponen yang perlu kamu ketikkan saat ingin menggunakan function, yaitu tanda “sama dengan” (=), nama function (seperti SUM), dan sel yang ingin diambil datanya (A1:A3).

Tapi, sebetulnya ada cara yang lebih mudah lho untuk menggunakan function! Jadi, kamu tak perlu menghafal nama-nama functionnya. Yang perlu kamu lakukan hanya mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pertama-tama, klik sel di mana hasil kalkulasi datanya akan muncul

2.  Lalu, di tab Formulas, klik tombol drop-down AutoSum lalu pilih rumus yang ingin kamu gunakan. Pada kasus ini, karena kita ingin menghitung rata-rata, kita akan memilih AVERAGE.

3. Pilih sel yang ingin kamu hitung rata-ratanya

 

4. Tekan tombol Enter, dan hasilnya akan muncul!

 


Rumus Excel yang Perlu Kamu Ketahui

 

1. SUM

SUM adalah rumus untuk menjumlahkan angka yang ada di sel-sel tertentu. Contohnya, misalkan kamu ingin menjumlahkan angka dari sel A2 sampai A6, maka rumusnya adalah:

=SUM(A2:A6)

 

2. COUNT

COUNT berfungsi untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka. Misalkan dari sel A1 sampai I1, hanya A1 sampai E1 saja yang berisi angka. Maka, jika dihitung dengan rumus berikut:

=COUNT(A1:I1)

Hasil dari rumusnya adalah 5, karena hanya lima sel yang berisi angka.



3. COUNTA

Fungsinya kurang lebih sama seperti COUNT. Bedanya, COUNTA tidak hanya menghitung jumlah sel yang berisi angka, tapi sel yang berisi apapun. Sehingga, kamu bisa tahu jumlah sel yang tidak kosong.

Contohnya, misalkan sel A1 hingga D1 berisi kata, dan sel G1 hingga I1 berisi angka. Maka, jika dihitung dengan rumus berikut:

=COUNTA(A1:I1)

Hasil rumusnya adalah 7. Karena, sel yang kosong hanya E1 dan F1. Sehingga jumlah sel yang terisi adalah 7.

4. AVERAGE

Sesuai dengan namanya, AVERAGE berfungsi untuk menghitung rata-rata angka pada range sel tertentu. Contohnya, misalkan kamu sedang menghitung rata-rata nilai mata kuliah yang ada di sel A2 hingga A6, maka kamu bisa menggunakan rumus:

=AVERAGE(A1:A5)

 

5. IF

Rumus ini mungkin terdengar agak kompleks, tapi fungsinya sangat penting. IF dapat membantumu mengidentifikasi data berdasarkan logika tertentu. Biasanya dalam bentuk benar/salah.

Contohnya, misalkan kamu ingin mengecek apakah angka di A1 lebih besar dari angka di B1. Jika angkanya lebih besar, kamu ingin melihat kata “Benar”, dan jika lebih kecil, kamu ingin melihat kata “Salah”. Maka rumusnya akan seperti ini:

=IF(A1>B1; “Benar”;”Salah”)

 


6. MAX dan MIN

Rumus ini berguna untuk mencari angka tertinggi atau terendah di dalam suatu deretan data. Contohnya, misalkan ada sembilan siswa yang nilainya ditulis di sel A2 hingga A10. Jika kamu ingin tahu nilai yang paling tinggi, kamu bisa menggunakan rumus:

=MAX(A2:A10)

 


Sebaliknya, jika kamu ingin tahu nilai yang paling rendah, kamu bisa menggunakan rumus:

=MIN(A2:A10)

7. TRIM

Terkadang, ada data yang tidak bisa diproses karena ada spasi berlebih di dalamnya. Hal ini dapat menimbulkan error saat proses kalkulasi.

Di sinilah rumus TRIM berguna. Jadi, rumus ini dapat menghapus spasi berlebih yang ada di dalam sel, contohnya seperti spasi di awal kalimat, akhir kalimat, atau spasi ganda. 

Tapi ingat, rumus ini hanya bisa diaplikasikan pada satu sel saja. Jadi, Anda tidak bisa menggunakannya pada beberapa sel sekaligus, harus satu per satu. Contohnya seperti ini:

=TRIM(A1)

 


8. AND

Rumus AND merupakan fungsi logika. Kamu bisa menggunakannya untuk mencari tahu apakah isi dari suatu sel benar (TRUE) atau salah (FALSE). Berikut adalah contoh rumusnya:

=AND(A1>50;A1<100)

Jika angkanya memenuhi kriteria (A1>50 dan A1<100), maka hasilnya adalah TRUE. Begitu pula sebaliknya.


9. OR

Sama seperti rumus AND, rumus OR bisa digunakan untuk mencari tahu apakah kriteria yang ditentukan TRUE atau FALSE. Bedanya, jika rumus AND harus memenuhi semua kriteria untuk menjadi TRUE, rumus OR bisa dipenuhi dengan salah satu kriteria saja:

=OR(A1<50;A1>100)

Jika angkanya memenuhi kriteria (A1<50 atau A1>100), maka hasilnya adalah TRUE. Begitu pula sebaliknya.


10. NOT

Rumus NOT adalah kebalikan dari rumus AND dan OR. Contohnya, misalkan kamu menggunakan rumus ini:

=NOT(A1>50)

Berarti, hasilnya adalah TRUE jika angkanya tidak memenuhi kriteria (A1>50). Sedangkan jika angkanya memenuhi kriteria, hasilnya adalah FALSE.


 

11. LEN

Rumus LEN berfungsi untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam satu sel. Jadi, yang dihitung tidak hanya kata, tapi juga spasi dan tanda baca seperti titik dan koma. Berikut contoh rumusnya:

=LEN(A1)

  


Tapi ingat, rumus LEN tidak bisa diaplikasikan pada beberapa sel sekaligus. Dengan kata lain, kamu perlu menggunakan rumus ini satu per satu pada sel tertentu.

12. AREAS

Apakah kamu ingin menghitung jumlah area yang kamu seleksi? Jika iya, kamu bisa menggunakan rumus AREAS.

Jadi, rumus ini dapat menghitung jumlah area yang kamu jadikan referensi. Contohnya, misalkan kamu memasukkan rumus ini:

=AREAS(A1:C6)  


Maka hasilnya adalah 1, karena kamu hanya menyeleksi satu range sel saja.

13. VLOOKUP

Rumus VLOOKUP memang terlihat ribet. Tapi jangan salah, jika kamu tahu cara menggunakannya, rumus ini akan sangat mempermudah pekerjaanmu.

Jadi, rumus ini berguna untuk mengambil data yang disusun secara vertikal. Contohnya, misalkan kamu menawarkan beberapa paket yang terdiri dari bundling produk dan layanan. Berikut adalah tabel rincian biaya-nya (tabel rincian biaya ada di sel B15:D17):


 Lalu, kamu ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan oleh tujuh konsumenmu. Maka kamu membuat tabel ini:

Untuk mengisi kolom Harga Produk dan Biaya Layanan, kamu menggunakan rumus VLOOKUP (karena datanya disusun secara vertikal). Jadi, rumusnya seperti ini:


Pertama-tama sel yang perlu dimasukkan adalah C4, karena sel ini yang mengindikasikan jenis paket yang dibeli konsumen.

Selanjutnya, kamu perlu memasukkan range sel untuk tabel rincian biaya (B15:D17). Agar nilai tabelnya absolut, tekan F4 (sehingga di dalam kode range selnya jadi ada persennya).

Lalu, masukkan angka di bagian selanjutnya. Karena di tabel rincian biaya, Harga Produk terletak di kolom kedua.

Terakhir, kamu hanya perlu memasukkan nilai 0. Dan berikut adalah hasil rumusnya:

Bagaimana? Angka yang muncul sesuai kan dengan yang ada di tabel rincian biaya? Nah, kamu bisa coba mempraktikkan cara yang sama dengan mengisi tabel Biaya Layanan melalui VLOOKUP.

14. HLOOKUP

HLOOKUP sebetulnya sama saja dengan VLOOKUP. Bedanya, kalau VLOOKUP berguna untuk mengambil data yang disusun secara vertikal, HLOOKUP berguna untuk mengambil data yang disusun secara horizontal. Sesuai dengan namanya, yaitu HLOOKUP.

Jadi, jika tabel rincian biayanya disusun seperti ini:

Tandanya, kamu harus menggunakan rumus HLOOKUP. 

Bagaimana dengan rumusnya? Well, rumusnya sama saja dengan VLOOKUP. Jadi, kamu tinggal memasukkan rumus:

=HLOOKUP(Sel yang berisi jenis paket;Range sel tabel rincian biaya;Letak kolom data yang ingin diambil;0)

15. CHOOSE

Rumus CHOOSE berguna untuk mengambil nilai dari suatu tabel data. Penggunaannya juga cukup simple. Contohnya, misalkan kamu membuat tabel ini:



  Lalu, kamu membuat kolom baru untuk No. Paket dan Jenis Paket. Tujuannya, jika kamu mengisi nomor 1, 2, atau 3 di kolom No. Paket, kolom Jenis Paket secara otomatis akan terisi Gold, Silver, atau Bronze. 

Berikut adalah rumus yang perlu kamu masukkan di kolom Jenis Paket:

 


Pertama-tama, masukkan sel E1, yaitu sel nomor paketnya (Sel pertama hanya bisa diisi angka). Lalu, masukkan sel B2, B3, dan B4. Karena ketiga sel tersebut berisi value Gold, Silver, dan Bronze.

Setelah memasukan rumus CHOOSE, berikut adalah hasilnya (jika kamu memasukkan angka di kolom No. Paket):

16. COUNTIF

COUNTIF adalah rumus yang berguna untuk menghitung jumlah sel yang kriterianya sama. Sehingga, kamu tak perlu lagi kesusahan dalam menyortir data.

Contohnya, misalkan kamu sedang melakukan survei. Dari 20 responden, kamu ingin tahu berapa orang yang profesinya PNS. Jadi, kamu bisa menggunakan rumus ini:

   


 Pertama-tama, yang perlu kamu masukkan ke dalam rumus COUNTIF adalah range sel yang ingin kamu identifikasi (B2:B21)

Kemudian, kamu tinggal memasukkan kriteria sel yang akan dihitung, yaitu “PNS” (harus di dalam tanda kutip).

Hasil dari rumus tersebut adalah 7. Jadi, dari 20 responden, tujuh di antaranya berprofesi sebagai PNS.

 17. SUMIF

Jika COUNTIF berfungsi untuk menghitung jumlah sel dengan kriteria tertentu, SUMIF berfungsi untuk mengakumulasi angka yang ada pada sel-sel dengan kriteria tertentu.

Sebagai contoh, misalkan dari 20 responden yang kamu survei, kamu ingin mengakumulasi total jumlah pengeluaran dari seluruh responden yang berprofesi sebagai PNS. Jadi, berikut adalah rumus yang kamu gunakan.


Pertama-tama, kamu harus memasukkan range sel yang ingin diidentifikasi (A2:A21). Kemudian, masukkan kriteria sel yang ingin kamu cari (“PNS”).

Setelah itu, masukkan range sel yang ingin kamu identifikasi penjumlahannya (B2:B21).

Berikut adalah hasilnya:


Berdasarkan hasilnya, dapat diketahui bahwa akumulasi dari pengeluaran per bulan seluruh responden PNS adalah Rp. 20.750.000.

 



Post a Comment

0 Comments